Rabu, 27 Juni 2012

Tolong Menolong

Tolong menolong merupakan sebuah sifat dasar manusia. Namun tahukah Anda bahwa tolong menolong itu sebenarnya bukan sebuah kewajiban melainkan sebuah kebutuhan manusia yg paling mendasar. Tolong menolong sangat diperlukannya manusia secara rutin untuk kesehatan jiwa serta batinnya.

Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa seekor tikuspun mampu menunjukkan kebutuhan tolong menolong sesamanya. Sesama tikus maksudnya. Hasil temuan dari penelitian tersebut menunjukkan adanya kebutuhan empati dan kebutuhan memberikan pertolongan. Ingat sekali lagi bahwa tolong menolong adalah sebuah kebutuhan.

Secara alamiah dan secara alam bawah sadar, kita akan merasa tertekan apabila kita melihat orang atau spesies lain mengalami penderitaan. Primata lain, seperti monyet misalnya, telah diketahui memiliki rasa tertekan ketika monyet lainnya juga tertekan dan cenderung untuk memberikan pertolongan. Tikus juga menunjukkan tingkat depresi yang sama saat melihat tikus lainnya tertekan, namun apakah ada tendensi untuk membantu belum diketahui. Dr Bartal, Dr Decety dan Dr Mason dari Unversity of Chicago mengembangkan sebuah model untuk mengetahui rasa tolong menolog diantara tikus ini. Penilitian ini diinisiasi oleh National Institute om Drug Abuse (NIDA) dan diterbitkan dalam jurnal Science terbitan 9 Desember 2011.

Mereka menempatkan sepasang tikus bersama dalam sebuah kandang. Satu tikus dibiarkan bebas berlari di dalam kandang, sementara satunya lagi dimasukkan ke dalam tabung kecil seukuran badan tikus. Pada tabung terdapat sebuah pintu yang hanya bisa dibuka dari luar oleh tikus yang bebas berlarian.

Setelah rata-rata tujuh sesi percobaan, setiap tikus yang bebas mampu belajar untuk membebaskan partner nya. Namun ketika tabung diisi oleh tikus mainan, tikus yang bebas sama sekali tidak berminat untuk membuka pintu tabung. Pada uji berikutnya diberikan dua tabung. Satu berisi tikus yang terpenjara, satunya lagi berisi chocolate chip yang merupakan makanan favorit para tikus. Bisa saja tikus yang bebas mengeluarkan coklat terlebih dahulu baru kemudian membebaskan rekannya yang terkurung. Namun yang terjadi adalah si tikus bebas membebaskan rekannya dan kemudian makan chocolate chip bersama-sama.

Penelitian ini membuktikan bahwa empati dan tolong menolong merupakan kebutuhan biologis dan bukanlah mandat neurobiologis. Hal yang sama yang seharusnya terjadi pada manusia, namun nampaknya terdapat degradasi moral neurobiologis sehingga di jaman sekarang ini jarang sekali yang mau menolong dengan tulus. Coba bandingkan dengan tikus atau primata lainnya yang terbukti mampu menolong dengan tulus terlepas dari kebutuhan biologis dasar lainnya. Artinya mungkin sekarang derajat manusia sedikit demi sedikit mulai mengalami pengurangan. 


Sumber : http://dokterbagus.com/2011/12/26/empati-dan-tolong-menolong/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar